1. Kronologi Singapore Airlines Flight 006
Pada 31 Oktober 2000 pukul 15:00 UTC, atau pukul 23:00 waktu Taipei,
sebuah pesawat Boeing 747-400 dengan registrasi 9V-SPK milik Singapore Airlines
bergerak menuju Runway 05L Bandara Chiang Kai-Shek, Taiwan. Pesawat tersebut
diterima Singapore Airlines pada 21 Januari 1997. Pemeriksaan terakhir pesawat
tersebut dilakukan pada 16 September 2000 dengan hasil tidak ada cacat dan
kerusakan. Pada saat itu, terjadi badai yang diakibatkan topan Xangsane. Banyak
pesawat dari Asia melakukan take off pada cuaca yang buruk ini, termasuk
penerbangan SQ006 ini. Parahnya, Bandara Chiang Kai-Shek tidak memiliki radar
tanah yang memantau pesawat di darat pada saat cuaca buruk. Pada pukul 23:15
waktu Taipei, Runway 05L sudah dibersihkan dari semua pesawat dan SQ006
diizinkan tinggal landas. Pada 23:16 waktu Taipei, pesawat tersebut memasuki
Runway yang salah, yaitu Runway 05R yang sudah ditutup.
Di Runway 05R, terdapat buldoser, evalator, eskavator, dan alat
konstruksi lainnya yang sudah terparkir di Runway tersebut. Pesawat pun
melakukan take off di runway tersebut. Sekitar 41 detik kemudian, pesawat
menabrak eskavator dan menabrak bagian sayap dan mematahkan kedua sayap dari
pesawat. Hidungnya menabrak buldoser yang sedang terparkir. Pesawat langsung
meluncur deras menggerus bagian bawah pesawat dan tangki bahan bakarnya meledak
sebelum berhenti dan bagian tengah pesawat terbelah menjadi dua tepat di
sambungan sayap. Api langsung membakar pesawat dengan cepat. Pada 23:17 pemadam
kebakaran sampai di lokasi kecelakaan dan langsung memadamkan api. Pukul 00:00
tengah malam api sudah padam. Para petugas pemadam kebakaran sempat mengalami
kesulitan mengevakuasi penumpang karena topan yang semakin kencang. Dari 159
penumpang, 79 penumpang tewas dan 80 penumpang selamat. Dari 20 awak
penerbangan, tiga awak kokpit selamat dan 4 dari 17 awak kabin tewas. Sehingga
jika ditotal 83 tewas dan 96 selamat dari kecelakaan ini.
2. Penyelidikan
Penyelidikan kecelakaan itu dilakukan oleh Dewan Keselamatan
Penerbangan Taiwan (ASC). Dalam laporan bagian "Temuan Terkait Kemungkinan
Penyebab," yang rinci menemukan faktor-faktor yang memainkan peran utama
dalam kecelakaan, dinyatakan bahwa awak pesawat tidak meninjau rute taksi yang
telah ditentukan, walaupun memiliki semua grafik yang relevan, dan sebagai
akibat tidak tahu pesawat memasuki landasan pacu yang salah. Setelah memasuki
landasan pacu yang salah, awak pesawat telah mengabaikan untuk memeriksa layar
paravisual (PVD) dan layar penerbangan utama (PFD), yang akan menunjukkan bahwa
pesawat itu berbaris di landasan pacu yang salah. Menurut ASC,
kesalahan-kesalahan ini, ditambah dengan kedatangan topan dan kondisi cuaca
buruk, menyebabkan awak pesawat kehilangan kesadaran situasional dan mereka
tetap untuk mencoba lepas landas dari landasan pacu yang salah.
3.
Akibat Kecelakaan
Setelah merilis laporan dari ASC, Kejaksaan Republik Tiongkok
memanggil awak pesawat SQ006 untuk kembali ke Taiwan untuk ditanyai dan tiga
anggota awak mematuhinya. Rumor berlimpah selama periode yang mungkin pilot
ditahan di ROC dan didakwa dengan kelalaian. IFALPA sebelumnya telah menyatakan
bahwa ia akan menganjurkan para anggotanya dari kesulitan-kesulitan operasi ke
Taiwan jika awak penerbangan SQ006 dituntut. Para jaksa tidak menekan biaya dan
awak pesawat diizinkan meninggalkan Taiwan. Singapore Airlines mengubah nomor
penerbangan menjadi SQ030 segera setelah insiden itu, dan kemudian ke SQ028.
Rute Taipei-Los Angeles itu dioperasikan oleh pesawat Boeing 777 sebelum
akhirnya dihentikan tanggal 1 Oktober 2008 dan digantikan dengan SQ012 yang
dioperasikan Airbus A380 dengan pemberhentian di Bandar Udara Internasional
Narita. Kecelakaan pesawat 9V-SPK dicat dengan promosi khusus Singapore
Airlines , program yang disebut Tropical (atau Tropical Megatop) pada saat
kecelakaan. Khusus penyewaan ini dimaksudkan untuk mempromosikan Singapore
Airlines yang pada saat itu memperkenalkan kursi kelas satu dan kelas bisnis
mereka yang terbaru.
Setelah kecelakaan ini, pesawat lain yang dicat dengan warna
promosi, 9V-SPL, segera ditarik dari operasional sebelum dicat ulang dengan
Singapore Airlines livery standar. Tidak ada tempat penyewaan warna khusus
telah diperkenalkan pada setiap pesawat Singapore Airlines sejak kecelakaan
itu, kecuali untuk warna Star Alliance. Diketahui lima penumpang berkebangsaan
Indonesia naik pesawat ini dan satu diantaranya tewas. Puluhan korban dan
kerabat mereka yang tewas mengajukan tuntutan hukum terhadap maskapai
penerbangan dan otoritas Taiwan. Singapore Airlines menyangkal kesalahan dan
pilot dan co-pilot itu kemudian dipecat oleh maskapai. Alumni Association of
Asian American Yale bernama Tina Yeh E. Pengabdian program Fellowship setelah
Eugenia Tina Yeh, seorang warga Amerika yang naik SQ006 di Taipei dan
meninggal. Landasan 05R di TPE telah diubah untuk taxiway, runway 05L NC dan
telah diubah namanya menjadi landasan pacu 05.
Sumber: Air Crash International